Sabtu, 23 Juni 2012

Innocent Wedding Part 4 (NC!!!!)

Author : RC Park.

Judul : Innocent Wedding (Part 4)

Genre : Romance, Humor, Yadong, NC 21, Chapter

Cast :
-Park Chanrin a.k.a Chanrin
-Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk

Another Cast :
-Lee Donghae
-Lee Taemin

*Part 4 akhirnya selesai juga, hehehe mian ya readers kalo kurang rame*

Eunhyuk PoV

Keesokan harinya..

Hari ini tiba saatnya aku akan berbulan madu dengan istriku. Meski bukan pertama kali melakukannya tapi kali ini lebih mendebarkan dari sebelumnya.

"Ting.. Tong.." *suara bel*

Ku buka pintu rumahku dan melihat ke 2 eommaku.

"Ah annyeonghaseyo, ada apa eomma." Kataku

"Tentu saja eomma ingin melakukan perpisahan denganmu." Kata eommaku. Sambil masuk ke dalam.

"Hyukjae, kemari sebentar. Eomma ingin berbicara denganmu." Kata eomma Chanrin. Dan mengajakku ke ruang tamu.

"Hyukjae. Mungkin ini pertama kalinya baginya. Jadi lakukan 'itu' pelan2. Bagian tersensitif tubuhnya adalah lehernya. Selamat bersenang2 ya. Ingat lakukan 'itu' pelan2" Ujar eomma Chanrin.

"Ne, arraseo. Lagipula kami pernah melakukan hal 'itu' sebelumnya. Aku juga tau tentang leher Chanrin. Aku kan selalu mengawasi seluruh tubuhnya. Aku sudah tau segala tentang Chanrin. Aku sudah bilangkan?" Jawabku tanpa ragu2 *ga tau malu*

"Kau pernah melakukannya?! Berarti Chanrin sekarang.. Hamil?" Tanya eommanya.

"Hahh sepertinya tidak eomma. Aku 'mengeluarkannya' di luar." Jawabku sambil menunduk dan menggelengkan kepala.
*ga tau malu banget*

"Ahh kau ini mengecewakan. Padahal eomma ingin segera punya cucu. Ya sudahlah kau pergi saja masukan barang2 Chanrin." Jawab eomma membalas.
*eommanya malah ngedukung*

"Ne, eomma arraseo." Kataku sambil memasukan barang2 kedalam mobil

Eunhyuk PoV end

Chanrin PoV

Terdengar olehku seperti suara eomma dan Eunhyuk. Aku turun menyusuri tangga.

"Ah eomma ada apa kemari?" Tanyaku

"Aniyo, ini untukmu." Jawab eomma sambil menyodorkan kado merah dengan pita emas yang cukup berat.

"Apa ini eomma?" Tanyaku.

"Ini kado pernikahanmu. Kami membelinya berdua." Kata eommaku.

Aku membuka kado pertama yang berisi. Bra merah berenda dan celana dalam merah.

"Saat kau mau melakukan 'itu' jangan lupa memakai bra ini. Eomma yakin pasti nafsu Eunhyuk semakin membara." Jawab eomma.

Aku mengangguk dan membuka kado yang kedua.
Ku dapati parfum yang wanginya sangat harum.

"Jangan lupa. Disana kau harus sering memakai parfum ini. Supaya eunhyuk makin mesra denganmu." Jawab eomma eunhyuk.

Aku mengangguk lagi dan membuka kado ketiga. Aku mendapatkan sebuah botol bertuliskan 'penyubur kandungan'

"Apa ini eomma?" Tanyaku.

"Kau lihat sendiri kan tulisannya? itu supaya kau lebih cepat punya anak." Kata eomma Eunhyuk sambil tertawa kecil.

Dan kado yang terkhir berisi pakaian bayi. Berwarna putih.

"Haahh sebenarnya, eomma dan eomma Hyukjae mengira kau sedang hamil. Jadi kami cepat2 membelikan pakaian bayi. Putih itu kan warna netral dan bertanda suci. Cocok untuk yeoja ataupun namja. Jadi kami membelikan itu." Jawab eomma.

"Hahaha eomma ini ada2 saja. Gamsahamnida aku benar2 anak yang paling beruntung mempunyai 2 eomma seperti eommaku ini." Jawaku tersenyum dan membungkuk memeluk ke2 eommaku itu.

"Ahh kau ini tak usah begitu. Ayo cepat siap2 kami akan menjaga rumahmu." Kta eomma

Beberapa menit kemudian..

"Eomma annyeong! Kami pergi dulu" kataku dan Eunhyuk melambaikan tangan.

"Ne, Hati2 di jalan dan 'bersenang-senanglah' jangan sampai kau kelelahan Chanrin!" Kata kedua eommaku.

Mukaku langsung memerah mendengar kata eomma. 'Kelelahan' apa maksudnya. *baboya bgt si Chanrin*

-----------------------------------


15 menit kemudian..

Aku duduk disamping Eunhyuk oppa sambil merangkul hadiah dari eomma. Sering aku amati oppa yang sedang melirikku. Di dalam mobil suasananya hening sekali. Aku ingin segera melihat jeju dan berdua'an dengan oppa.

"Apa yang kau pegang itu?" Tanyanya sambil melirik kadoku.

"Bukan urusanmu." Kataku dingin.

Eunhyuk memberhentikan mobilnya dan menatapku tajam.

"Yak! Kenapa kau hentikan?!" Bentakku.

"Apa maksudmu 'bukan urusanku'? Kau ini istriku. Semua urusanmu adalah urusanku. Semua milikmu adalah milikku sama seperti tubuhmu yang juga milikku. Kau adalah Lee Chanrin bukan Park Chanrin lagi. Karena kau istriku." Katanya dengan nada amarah.
*udah fly kalo aku yg d gituin*

Aku benar2 kaget mendengar jawabannya. Apa aku sudah keterlaluan sehingga dia marah seperti ini.

~CUP~ tiba2 saja dia mencium bibirku sekilas.

"Mianhe chagi, kau pasti takut ya? Kalu kau tidak mau aku seperti itu lagi. Jangan mengatakan kalau kau bukan milikku." Katanya.

Wajahku sepertinya memerah mendengar ucapannya. Saat itu pun Lagi2 suasanya menjadi lebih hening. Aku benar2 bosan apa dia sedang marah.

"Oppa?" Ujarku. Sambil memegang bahunya.

"Ne, ada apa chagiya?" Balasnya.

"Apa benar kita akan kuliah di China?" Tanyaku.

"Ne, waeyo? Apa kau tidak mau?" Eunhyuk berbalik bertanya.

"Ani, aku hanya sedikit merasa kehilangan. Aku tidak enak hati meninggalkan eomma yang sudah membesarkanku sendiri tanpa dampingan suami." Jawabku. *lebay*

*ceritanya flashback ya*

-----------------------------------

Aku mengingat kejadian 15 tahun lalu. Sebuah musibah besar menimpa keluargaku. 5 anggota keluarga. Appaku Park AnRin, eommaku Park HanChan, dongsaeng perempuanku Park NiAh dan dongsaeng laki2ku Park HaeChan. Aku mengingat liburan terakhirku, bersama keluarga yang sangat sempurna berakhir akibat kecelakaan yang mengenaskan. Entah ini takdir atau apa hanya aku dan eomma yang selamat. Pandanganku kabur mengingat kejadian itu. Karna air mata yang sudah keluar dari mataku.

*flashback end*

-----------------------------------

Melihat airmataku bercucuran Eunhyuk memelukku erat dan menghapus airmatanya dengan ibu jarinya. *perhatiin jalannya*

"Aku tidak mau hal itu terjadi padaku." Ujarku

"Aku tidak akan membiarkannya terjadi. Aku akan selalu bersamamu." Jawabnya. *itu yang nyetir siapa*

Aku terisak menangis. Eunhyuk adalah seorang namja yang sangat aku cintai dan aku tidak mau kehilangannya. Aku pun tidak mau melepasnya. *yang nyetirr siapaaa*

"Chagi tenangkan dirimu, semua akan baik2 saja." Ujarnya. Dan kembali menyetir.
*puas lo author ~> Eunhyuk PoV*

-----------------------------------

2 jam kemudian..

Tak terasa jeju sudah ada di hadapanku. Pulau yang indah dengan pemandangannya. Aku tak lelah mengaggumi semua yang ada di jeju. Pastinya jeju akan memilikki kenangan yang tak terlupakan, apalagi sekarang mungkin aku dan Hyukppa* ~> singkatan dari Hyuk oppa* akan melakukan 'itu' lagi.

"Chagi kau sedang apa?" Tanyanya.

Aku yang dari tadi merasakan angin dari mobil *ceritanya mobilnya ferarri trus d buka atapnya*

"Aniyo oppa, aku suka dengan pemandangan ini." Jawabku.

Beberapa menit kemudian..

"Chagi, ayo kita ke hotelnya." teriak hyukppa.
Sambil membawa tasnya dan meninggalkanku. *ga ditolongin, kejam amat*

"Ne, arraseo." Kataku dan mengambil tasku.

"Huuhh, apa2an dia? Meninggalkanku begitu saja? Hahh.. Sekarang siapa yang akan membantuku membawa barangku?" Gumamku

"Mau kubantu agashi?" Tanya seorang namja yang tak aku kenal.

"Ahh terimakasih. Tapi tidak usah." Kataku. Aku mengambil tas. Saking beratnya tak kusadari aku terjatuh. Namja tadi pun membantuku berdiri.

"Gwenchana? Agashi, tidak baik seorang namja membiarkan seorang yeoja kesusahan. Mari aku bantu." Kta namja tadi. Dan tersenyum padaku.

"Ahh kenapa namja ini baik sekali dia juga tampan. ~OMO~ apa yang kau katakan Park Chanrin?! Kau sudah punya suami. Tapi apa salahnya membiarkan dia membantuku?" Tekasku dalam hati.

"Ne, terimakasih." Balasku sambil menyodorkan tasku padanya dan aku membawa kado merahku.

Kami berjalan berdua sambil bercanda. Kami pun tiba di lobby dan hyukppa seperti yang geram. Melihatnya aku jadi takut dan menjaga jarak dengan namja yang baru aku kenal itu.

"Yak! Tega2nya kau meninggalkan aku. Setidaknya membantuku dulu baru pergi. Untung ada namja ini." Kataku dengan nada kesal.

"Oh ya, dari tadi kenapa kau diam saja. Perkenalkan dirimu." Kataku sambil memukul pelan bahunya.

" Ah ne, Annyeonghaseyo Lee Donghae imnida. Kalian boleh memanggilku Donghae." Jawab donghae dan membungkuk.

"Donghae?" Tanya Eunhyuk. Dan melihat wajah donghae.

"Ne, aku.." Donghae tak dapat menyelesaikan kalimatnya dan lngsung terpana melihat hyukppa

"Eunhyuk-ah?!" Kata donghae terpana.

"Donghae-ssi sudah lama tidak bertemu apa kabarmu? Kau bekerja disini." Tanya hyukppa sambil memeluk donghae. *kasian di cuekin*

"Iya, kabarku baik2 saja. Kebetulan aku sedang berlibur disini. Kau sendiri kenapa kemari?" Tanya donghae. *masih di cuekin*

"Aku kemari untuk 'honeymoon' dengan istriku." Jawab Hyukppa tanpa ragu2 sambil menepuk bahuku. *ga tau malu*

"Ne, annyeonghaseyo. Park, eh maksudku. Lee Chanrin imnida. Aku istri Lee Hyukjae-ssi." Jawabku dan membungkuk 90 derajat *wow*

"Ahh ne." Jawab donghae dengan muka yang seperti tidak ikhlas. *maksudnya?* Author pura2 bego*

Kami memasuki kamar. Tak kusadari kamar Donghae-ssi berada di seberang kamar kami.

"Ahh melelahkan. Ayo masuk. Aku sepertinya tidak sabar." Kata Eunhyuk yang tiba2 menggendongku ala bridal style.

"Pegangan lah di leherku." Kata hyukppa tiba2.

"Shireo! Lepaskan aku. Ini masih diluar" bentakku.

"Kau mau aku jatuhkan?! Cepat pegangan!" Balas hyukppa yang memandangiku tajam.

"Ne, arraseo. Sekarang cepat masuk." Kataku.
Sambil mengalungi tanganku di leher putihnya.

Kami memasuki kamar. Hyukppa membaring kan aku di kasur. Kemudian dia keluar untuk memasukan barang2. Betapa kagetnya ketika dia kembali kekasur dan langsung menindihku.

"~OMO~ ottoke? Aku belum melakukan persiapan." Ujarku dalam hati. Dan tanpa sadar wajahku sudah memerah seketika.

"Chagi, kau sangat manis. Wajahmu seperti tomat saja." Kata hyukppa mengelus pipiku dan tersenyum memamerkan pabrik gusinya.

"Oppa akan melakukannya sekarang?" Tanyaku ragu2.

"Ne, aku akan melakukan yang lebih. Seperti janjiku ingat?" Jawabnya.

Aku mengangguk menyetujuinya. Dia mulai menciumku lembut. Seperti biasa ciumannya menjadi ganas dan panas. Aku membalas ciumannya dan membuka mulutku supaya lidahnya masuk. Kami mencicipi mulut masing2, bertukar saliva dan bertarung lidah (?) Dia sepertinya benar2 menantikan hal ini. Aku merasakan ciumannya turun ke leherku. Membuatku kegelian dan nikmat.

"Aahh.. Oppa..." Desahku pertama kali.

Dia terus menciumi leherku dan menggigitnya. Aku yakin leherku membekas merah karena mulut oppa. Kini bekas merah itu dihisap kembali oleh oppa dan kembali menciumi leherku.

"Tet.. Tet.." *bunyi bel kamar hotel*

"Ahh mengganggu saja" ujar hyuk yang keliatannya geram.

Aku hanya terdiam di kasur. Berharap oppa akan kembali lagi melanjutkan yang 'tadi' tapi sepertinya tidak. Aku menulusuri tangga dan melihat namja yang baru kukenal.

"Donghae-ssi?" Tanyaku.

Chanrin PoV end

Eunhyuk PoV

Kubuka pintu ruang hotel. Sesosok namja berkaos hitam dan celana jeans muncul dihadapanku.

"Annyeonghaseyo. Ahh Hyuk-ah maaf mengganggu." Ujarnya.

"Ahh ani, kami sedang tidak apa2 kok." Jawabku.
Sedikit berbohong.

"Donghae-ssi?" Tanya seorang yeoja cantik dari belakangku.

"Ahh, annyeong agashi. Maaf aku datang tiba2." Jawabnya.

"Chanrin Agashi, boleh aku pinjam suamimu sebentar?" Tanya Donghae sambil menggenggam tangan kiriku.

Aku meliriknya. Dia hanya tersenyum melihatku.

"Ne.." Jawab istriku yang sepertinya tidak rela.

Akhirnya aku pergi ke restoran dengan tangan Donghae yang masih menggenggamku erat. Aku takut Donghae akan melakukan hal yang sama seperti waktu SMP.

-----------------------------------

*flashback 5 tahun lalu*

"Hyuk-ah temani aku ke kamar mandi. Aku takut." Katanya.

"Ne, arraseo." Kataku.

"Hyuk-ah masuk. Pasti kau akan meninggalkanku. Ppali masuk." Perintahnya. Akupun menuruti apa katanya.

"Clekk" *suara apaan*

"Hyuk-ah, jadilah milikku." Katanya. Sambil mengunci pintu kamar mandi.

"Yak! Apa maksudmu. Aku masih waras tau! Tak mungkin aku menyukai namja sedangkan aku ini namja." Kataku dan bergegas meninggalkannya.

"Jangan pergi! Aku membutuhkanmu." Teriak Donghae sambil memelukku.

Donghae membalikkan badanku dan mendekati wajahku. Lama2 wajah kami semakin dekat dan..
*STOP! Author ga bisa lanjutin*
*readers pikir sendiri ya? Author yakin readers punya imajinasi yadong yang kuat, mian*
#skip ke upacara perpisahan

Saat upacara perpisahan pun selesai.

"Hyuk-ah apa rencanamu?" Tanya donghae.

"Hmm.. Mungkin aku ingin segera mencari yoejachingu." Kataku.

"Andwe! Kamu tidak boleh mencintai orang lain. Hanya ada aku yang dihatimu. Arraseo!"

Aku hanya mengangguk mendengarnya.

2 minggu kemudian..

Hari ini benar2 melelahkan aku harus segera mencari SMA yang cocok denganku. Kulihat dari jendela. Ada tetangga baru dari seberang rumahku. Aku seperti melihat malaikat saat seorang yeoja membantu ibunya menyapu lantai sedangkan petugas sedang memasukan barang2 mereka.
*readers bisa nebak kan kelanjutannya*

*flashback end*

-----------------------------------

"Hyuk-ah, mana janjimu?" Tanya Donghae. Matanya menatapku serius sekaligus kesal.

"Janji? Apa maksudmu?" Tanyaku.

"Kau kan pernah bilang tidak akan mencintai orang lain selain aku?" Jawab donghae dengan wajah cemberut.

"Oppa!" Teriak suara yeoja yang sangat kukenal memanggilku sekaligus menyelamatkanku dari kejauhan.

Eunhyuk PoV end

Chanrin PoV

Aku heran kenapa Donghae mengenggam tangan oppa dengan erat saat pergi tadi. Oppa tidak pernah cerita tentang Donghae sebelummnya.

"Aneh, apa jangan2 Donghae itu.. ~OMO~ suamiku dalam bahaya, aku harus segera menyelamatkannya." Teriakku dalam hati *lebe deh*

Kulihat oppa sedang duduk berdua di restoran. Tangan Donghae tetap mengenggam erat tangan oppa. Rasa bingung, cemburu, heran, marah, kesal kini ada dalam hatiku.

"Oppa!" Teriakku. Sambil menuju ke restoran itu.

"Chagiya, ada apa?" Tanya oppa ragu2.

"Aku kesepian oppa. Di kamar benar2 membosankan. Makannya aku mencari oppa kesini." Jawabku dan merangkul suamiku.

"Agashi, bisakah kau meninggalkan kami berdua? Ada hal penting yang ingin kami bicarakan." Kata Donghae sambil menunjukan raut kesalnya.

"Memangnya ada apa? Aku tidak akan mengganggu kok." Jawabku manja. Rangkulanku pun semakin erat.

"Ya sudah bagaimana kalo kita bertiga jalan2 saja" usul oppa.

"Arraseo oppa, aku juga sedang bosan." Ujarku girang

-----------------------------------

Kami pergi ke sebuah musium di jeju *emang ada* kami mengelilingi musium. Eunhyuk mendului aku dan Donghae.

"Oppa jalannya pelan2." Kataku manja dan mendekap tangan oppa.

"Ne chagi mianhe." Katanya.

Tiba2 saja donghae melepaskan dekapanku dengan oppa dan memeluk Eunhyuk erat2.

"Hyuk-ah, jangan tinggalkan aku." Ujar donghae yang tak kalah manja.

"Ne, mianhe." Jawab oppa.

Oppa meninggalkan aku yang jauh tertinggal. Asalnya aku mengikuti mereka. Berharap mereka akan sadar kalau aku tidak ada. Tapi harapanku hanya sia2. Oppa dan Donghae melanjutkan aktivitas mereka. Entah kenapa dadaku sakit. Aku kembali ke kamar. Berdiri di depan pintu. Memikirkan sesuatu.

"Apa2an dia? Bukankah dia berjanji tidak akan meninggalkanku? Apa dia berbohong? Ada apa dengannya?" Batinku.

Aku terus memikirkan oppa yang sekarang sedang bersama Donghae 'berdua' entah apa yang mereka lakukan sekarang.

"Hyuk Oppa.."

Suaraku menemani suasana hening. Ku pangil namanya sambil menguraikan air mata. Berharap dia akan kembali. Mengusap air mataku yang kian menari di pipiku. Menenangkankku dalam dekapan hangatnya. Meminta maaf dengan kecupannya. Tapi harapanku kali ini sia2 tak satupun jejak darinya yang datang. Tangisanku menjadi2. Entah berapa kali aku memanggilnya. Meneriakki namanya. Sakit, itu yang kurasakan sekarang.

"Oppa-ah hikkss.. Apa yang akan kau lakukan sekarang dengan namja itu? Kenapa kau meninggalkanku begitu saja? Apa kau tidak mencintaiku?" Gumamku.

"Ani, Saranghae Lee Chanrin, jeongmal saranghae." Kata seorang namja mendekapku dari belakang.

"Lepaskan. Kau tidak membutuhkanku kan? Pergilah dengan namja itu." Ujarku menipis dekapannya.

"Shireo aku ingin bersama istriku disini." Ujarnya mendekapku lebih erat sehingga menyulitkanku melepaskannya.

Oppa membalikan badanku dan menatapku serius.

"Percayalah padaku. Aku tidak akan meninggalkanmu. Hanya kau yang ada disini." Ujarnya mengarahkan tanganku ke dada bidangnya.

"........." Aku hanya terdiam merasakan detak jantungnya yang luar biasa hebatnya *lebe deh*

"Aku akan selalu disampingmu. Tidak akan pergi dari sisimu. Kau lah yang selama ini membuat jantungku berdetak. Hanya kau.." Ujarnya. Matanya kembali menatapku mencari kepercayaan dalam mataku.

"Chagiya, jangan pernah kau berpikir yang tidak2 bukankah kau tau sendiri aku hanya mencintaimu? Aku hanya ingin disampingmu bukan yang lain. Aku.."

~CHU~ aku mencium bibirnya sekilas sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya.

"Aku percaya. Kau tidak usah menjelaskannya. Nado saranghae." Ujarku tersenyum lembut memeluknya.

Badanku terasa tenang di pelukannya. Kurasakan dia mengelus lembut rambutku. Tapi tiba2 saja badanku terasa berat. Mataku buram dan nafasku tidak beraturan.

"BRUUK" *suara apaan*

Aku jatuh di dekapannya. Melihat raut wajahnya yang khawatir aku merasa tidak enak dan akupun tersenyum tidur.

Chanrin PoV end

Eunhyuk PoV

"Chagi, kau kenapa? Apa yang terjadi?" Ujarku sambil menepuk pipi halus nan imutnya *jleeb author ngiri*

Kubawa dia ke atas. Kubaringkan di kasur dan menyelimutinya dengan selimut. aku mencari sebuah kursi dan meletakkannya di sebelah kasur. Aku menatapi wajah istriku yang sedang tertidur. Wajahnya sedikit pucat dan polos. Wajah malaikat yang aku tunggu2 untuk bangun dan menyebut namaku. Entah berapa lama aku menunggunya membuatku lelah dan tertidur sambil menggenggam erat tangannya.

Eunhyuk PoV end
-----------------------------------
Author PoV

Keesokan harinya...

Chanrinpun terbangun karena ulah matahari yang berterik memasuki kamar hotel. Dia melihat namja yang dicintainya sedang tertidur di kursi dan menggenggam tangannya erat. Karena takut membangunkannya dia menipis tangan namja itu dengan lembut dari genggamannya. Chanrin bergegas ke kamar mandi. Mendengar suara percikan air Eunhyuk terbangun dari tidurnya dan mendapati kasur yang tak ditempati.

"Chagiya, dimana kau.." Teriak Eunhyuk memanggil istrinya.

"Aku disini Oppa. Ada apa? Aku sedang mandi, tunggu sebentar." Jawab Chanrin dari kamar mandi

"Ckleek." *bunyi apaan*

"Chagi, kenapa mandi duluan. Khajja kita mandi bareng." Kata Eunhyuk memasuki pintu kamar mandi yang ternyata tak terkunci.

"Yak! Hyuk Oppa! Kenapa tidak ketuk pintu dulu?!" Teriak Chanrin mematikan shower dan menutupi tubuhnya yang full naked itu dengan tangannya.

"Kenapa harus ketuk pintu? Aku kan suamimu." Jawabnya asal tanpa ragu. *ga sopan*

"Yak! Aku malu!" Jawab Chanrin.

Eunhyuk masuk dan menghimpit Chanrin ketembok. Terasa didadanya payudara Chanrin yang lebih besar dari sebelumnya. *sarap*

"Kau ini, apa yang kau lakukan hingga payudaramu sebesar ini.

Tangan kiri Eunhyuk memainkan niple payudara Chanrin yang kanan, sedangkan dirinya sedang asik (?) Melahap payudara kiri Chanrin.

"Aaahhh.." Desah Chanrin yang menandakan permainan dimulai.

Kuluman Eunhyuk terus menerus semakin kuat, digigit kecil nipllenya bagai bayi yang kehausan *Author geje* Desahan Chanrin semakin kuat ketika Eunhyuk memasuki satu jarinya kedalam missV Chanrin.

"Aahhh.. Oppa kau tidak adil." Kata Chanrin disela desahannya.

"Hmm?" Eunhyuk berhenti dari aktivitasnya *maksudnya* *Author bego deh*

"Bu..buka bajumu." Gumam Chanrin menunduk.

"Bukalah. Aku ingin kau yang membukanya." Jawab Eunhyuk dan kembali melanjutkan aktivitasnya (?)

Chanrin membuka perlahan baju Eunhyuk yang sudah basah itu. Melihat perilaku Chanrin ciuman Eunhyuk menurun kedaerah perutnya melukis banyak berkas merah diperutnya. Chanrin tak mau kalah. Dirabanya dada bidang Eunhyuk dan dimainkannya niple Eunhyuk. *ceritanya bajunya udah di lepas*

"Aaahhh.. Kau semakin nakal chagi." Ujar Eunhyuk tertawa nakal.

"Oppaaa.. Geli." Pekik Chanrin. Dia tau Eunhyuk mengetahui titik sensitifnya di leher. Eunhyuk melepaskan jarinya dari missV Chanrin. Terasa ngilu dan nikmat bagi Chanrin sehingga mengeluarkan cairan di tangan Eunhyuk.

Semakin lama Eunhyuk menjadi gila *emang udah gila* dia melepaskan celananya sendiri mereka berduapun full naked. dan terlihat juniornya yang sudah mengacung. Chanrin mengelus lembut junior Eunhyuk. Karena sudah tak sabar. Chanrin. Membuka underware Eunhyuk dan memang tak salah juniornya yang besar nan panjang *gila* sudah berdiri tegap. Eunhyuk memberhentikan aktivitasnya, memberi kesempatan untuk Chanrin memanjakan dirinya sendiri.

"Oppa.. aku inging mencicipinya lagi." Ujar Chanrin yang dari tadi meremas Junior Eunhyuk.

"Tentu Chagi, it's all yours." Jawab Eunhyuk.

Chanrin mencium ujung junior Eunhyuk dan memulai aksinya (?) Chanrin menggulum junior Eunhyuk tangannya pun memainkan twinsball Eunhyuk. Membuat Eunhyuk merem melek.

"Aahhh..ahhh begitu chagi, kau memang pintar." Ujarnya.

"Croot.." Cairan putih Eunhyuk pun keluar di mulut Chanrin.

Setelah beberapa menit mereka melakukan posisi ini Eunhyuk sudah tidak sabar dan mengankat Chanrin untuk berdiri kemudian mengangkat sebelah kakinya ke pinggang Eunhyuk *ngertikan*. Chanrin mengarahkan junior Eunhyuk ke arah missVnya. Eunhyuk tersenyum seduktif melihat istrinya yang kian menjadi gila *gila2 juga istri sendiri* 'perlahan tapi pasti' Eunhyuk mulai memasukan juniornya itu kedalam missV Chanrin.

"Aahhh..oppa sakit" desah Chanrin.

"Haahhh..ahhhh bentar lagi chagi, kenapa masih sempit?"

Dengan hentakan dahsyat dan luarbiasa hebat *lebe* junior Eunhyuk pun sudah tertancap sempurna. Eunhyuk tak mau memperpanjang waktu. Dia pun menggenjot pinggulnya perlahan.

"Aahhh...ppali aku sudah tidak tahan." Desah Chanrin.

Eunhyuk pun makin mempercepat gerakannya hingga mengalahi kecepatan seorang pembalap sekalipun *geje banget*

"aaahhh...haaahhh....kau nimkat chagi." ujar hyuk sambil ngos2an.

"Ting..Tong.."

"Ahhh.. Kenapa mengganggu sih." Ujar Eunhyuk.

Merekapun menyelesaikan aktivitas. Chanrin melanjutkan mandinya. Dan Eunhyuk hanya mengganti baju dan membukakan pintu. *jorok banget si Eunhyuk*

"Annyeonghaseyo! Hyuk-ah temani aku jalan2!" Teriak seorang namja yang ternyata tak lain Donghae itu.

"Yak! Apa yang kau lakukan. Cepat pergi. Sudah kubilang aku sudah mempunyai istri." Ujar Eunhyuk dan menutup pintu.

Donghae yang melihat tingkah laku Eunhyuk menahan pintu dan menarik tangan Eunhyuk hingga Eunhyuk jatuh kepelukannya.

"Kalau begitu ceraikan dia. Kau bisa kembali padaku." Jawab Donghae dengan tatapan serius.

"Yak! Apa maumu? Pergilah aku tidak akan pernah menceraikannya." Bentak Eunhyuk.

Mendengar jawaban Eunhyuk. Donghae menarik Eunhyuk keluar.

"Apa maumu kau bilang? Kau tau apa mauku? Mauku ini.." Ujar donghae dan mengunci bibir Eunhyuk dengan bibirnya supaya tidak bisa berkata2 lagi.*Author merinding kalo liat yang yaoi*

Author PoV end

Chanrin PoV

akupun selesai memakai baju. Entah kenapa perasaanku tak enak. Daritadi kudengar suara Eunhyuk yang berteriak dengan seorang namja. Dengan ragu kutelusuri darimana suara itu berasal. Saat ku lihat pintu kamar terbuka. Hatiku benar2 merasa tidak enak tapi entah kenapa batinku merasa harus mencari tau. Tanpa berpikir panjang aku keluar dari rumah. Betapa sakitnya dan marahnya mendapatin Eunhyuk tengah berciuman dengan seorang namja yang tak lain adalah Donghae. Air mataku bercucuran menari di pipiku. Aku terpatung melihatnya. Bagaimana mungkin seorang yeoja tidak sakit ketika melihat suaminya tengah berciuman dengan orang lain dan yang aneh adalah bahwa dia seorang namja. Eunhyuk melihatku dan melepaskan ciumannya dengan Donghae. Aku tidak tahu harus bagaimana.

"Chagiya, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Ujarnya.

Akupun berlari menjauhinya. Aku melihat kebelakang dan benar saja dugaanku bahwa dia mengejarku. Aku tau pasti aku akan tertangkap olehnya. Maka dari itu aku harus berlari lebih cepat. Kupercepatkan langkah lariku. Tak tau kenapa rasanya dadaku sesak dan sakit, tapi aku tidak boleh tertangkap olehnya. Kuhiraukan rasa sakitku. Semakin cepat pula dia mengejarku. Tanpa kusadari mataku memburam lariku melambat badanku terasa berat.

"Bruukk" *suara jatuh lagi ya*

Aku sepertinya pingsan. Tapi tidak merasakan sakit. Mungkin aku dalam dekapan Eunhyuk oppa lagi.

Chanrin PoV end
-----------------------------------
Author PoV

Chanrin yang pingsan pun dibawa kedokter oleh Eunhyuk. Raut Eunhyuk kini berubah tak seperti biasanya yang selalu tersenyum memamerkan pabrik gusinya. *author seneng banget sama pabrik gusi*

"Apa anda suami dari Park Chanrin?" Jawab seorang dokter.

"Ne, dok. Saya suaminya." Jawab Eunhyuk seketika

"Masuklah, ada yang perlu dibicarakan. Istrimu sedang istirahat." Kata dokter

Eunhyuk pun memasuki ruang 121 *kuadratnya 11* melihat istrinya sedang tertidur pulas. Rasa bersalah kini membayangi Eunhyuk.

"Untuk akhir2 ini jangan membuat dia frustasi. atau ketakutan, sepertinya dia mempunyai phobia. mungkin karena dia pernah mengalami kecelakaan atw apapun sehingga membuatnya trauma dan takut. Kemungkinan anda juga harus bersabar karena untuk beberapa hari ini anda tidak dapat melakukan hubungan intim dengan istri anda." jawab dokter.

"Baik dok akan saya laksanakan." Ujar Eunhyuk.

Hari2 di jeju pun sia2 Eunhyuk tak bisa menyentuhnya karena akhir2 ini Chanrin tidak sehat. Chanrin pun juga masih kesal atas kelakuan suaminya itu.

-----------------------------------

3 jam kemudian..

Mereka kembali di rumah mereka. Besok adalah hari peneriamaan siswa baru di China. Mereka berdua di terima di XianChiang University. *Author ngarang banget* mereka seperti pasangan yang tidak mesra lagi. Chanrin gelisah karena Eunhyuk menjauh ketika Chanrin meminta hal 'itu'. Padahal Chanrin sudah sering bilang kalau dia memaafkan Eunhyuk.

Beberapa hari kemudian..

Eunhyuk dan Chanrin kini tinggal di apartemen yang bisa dibilang sangat mewah di China. Eunhyuk masih belum berani menyentuh Chanrin lagi. Merasa kalau Chanrin masih sedikit marah olehnya. Sudah beberapa kali Chanrin menggoda Eunhyuk, tapi usahanya hanya sia2 belaka. Eunhyuk malah memarahinya.

Saat di kampus..

"Chanrin-ah duduk di sebelahku!" Ujar minmi teman SMAnya yang sekarang sebangku dengannya.

Chanrin dan Eunhyuk berbeda jurusan tapi keduanya yakin meski begitu, hati mereka itu sama. *gombal*

"Chanrin-ah kau harus ikut 'kencan buta' ini. Itung2 bisa membuat Eunhyuk cemburu dan menggodanya." Jawab Minmi dengan ide gilanya itu.

"Yak! Dia bukan hanya cemburu dia pasti akan langsung memutuskanku." Ujar Chanrin.

Sebenarnya di kampus. keduanya tidak mengaku kalau mereka suami istri. Mereka hanya bilang kalau mereka hanya sebatas pacaran. *aneh*

"Ayolah, mana mungkin Eunhyuk melakukan itu kalau dia mencintaimu." Jawab minmi.

Chanrin akhirnya pasrah dan menyutujui ide gilanya itu.

Pelajaranpun berakhir. Chanrin diminta Minmi untuk datang ke sebuah cafe di jalan QuanYiang *ngarang banget si Author* Chanrin melihat seorang namja yang berdiri disitu. Demi rencananya membuat Eunhyuk oppa cemburu dia pun duduk berhadapan dengan namja itu.

"Annyeonghaseyo Park Chanrin imnida. Bageseupnida." Ujarnya dan memberikan killer smile *gila*

"Chanrin-ah?." Ujar namja itu membuka topinya, sehingga wajahnya terpangpang jelas di mata Chanrin.

"Taemin-ssi?!"

*To be continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar